Kisah hantu Sadako adalah kisah hantu yang kerap kali dibicarakan oleh mulut orang jepang. Dia mempunyai rambut yang terurai panjang hingga menutupi wajahnya, mempunyai kulit pucat dan berpakaian serba putih. Dengan kata lain, Sadako adalah Kuntilanaknya orang jepang, ada yang bilang bahwa Sadako muncul dengan cara merangkak karna menurut cerita ia bunuh diri dengan cara melompat ke sumur lalu keluar dari sumur tersebut dengan cara merangkak(seperti film The Ring) Namun versi lain yang lebih bisa dikatakan 'Fakta' akan kita bahas di postingan ini.
Lahir seorang bayi bernama Sadako Sasaki pada tanggal 7 Januari 1943, namun nahas... Di usianya yang masih sangat kecil(2 tahun) ia terkena radiasi bom Hiroshima yang diluncurkan oleh Amerika serikat pada tahun 1945, ia akhirnya meninggal di usia 12 tahun pada tanggal 25 Oktober 1955.
Sa'at di rawat di Rumah Sakit, sadako meyakini kisah klasik jepang bahwa jika seseorang membuat seribu bangau dari kertas (origami) maka perminta'annya akan dikabulkan, namun nahas... Dia hanya dapat menyelesaikan 644 bangau kertas. Dengan 644 bangau kertas tersebut, ia berdo'a dan meminta agar penyakitnya dapat disembuhkan , ia menggantungkan 644 bangau kertas tersebut di atas tempat tidurnya.
Waktupun silih berganti, namun penyakitnya malah terus memburuk, Ibunya memberikan ia kimono bercorak sakura agar dipakainya sebelum ia meninggal, setelah keluarganya memaksakan agar ia mengisi perutnya dengan sesuatu alias memaksanya makan, ia minta dibuatkan teh hijau dan berkomentar "ini enak ^_^". Tiada yang tau bahwa itu adalah kalimat terakhirnya. Dikelilingi keluarganya, Sadako meninggal pada tanggal 25 Oktober 1955 di usia 12 tahun. Teman temannya menyelesaikan bangau ke 645 sampai ke 1000 dan menguburkannya bersama jasadnya .
Sepeninggal Sadako, Teman-temannya menerbitkan suatu koleksi surat-surat untuk menggalang dana yang akan digunakan untuk membuat monumen peringatan bagi Sadako Sasaki dan seluruh anak yang meninggal akibat bencana Bom Atom. Pada 1958, patung Sadako Sasaki akhirnya dibuat dengan memegang Bangau emas di depan Hiroshima Peace Memorial Park, orang Jepang menyebutnya menyebutnya Genbaku Dome